Jumat, 03 April 2009

TENTANG AKU

Aku bukan gadis cantik yang popular dan terkenal di kampus
Aku bukan gadis bermata empat yang senantiasa memeluk tumpukan buku didadanya
Aku bukan gadis cupu yang tersisih diantara sejuta umat dikampus
Aku bukan gadis dengan seabrek aktivitas kampus yang senantiasa membabat habis sisa-sisa waktunya
Aku bukan pula gadis urakan dengan segudang bantahan dan sanggahan tiap kali tak sesuai dengan isi hatinya
Aku adalah aku
Seorang gadis yang memilih mengasingkan diri dari keramaian dan jauh dari kata gaul. Bukan pula seorang gadis dengan kekayaan yang berlimpah ruah membanjiri kemegahan istananya.
Kehidupanku yang tak jauh dari kata membosankan. Tapi aku tak pernah protes dengan keadaanku. Aku juga tak pernah menolak tiap kali orang tuaku menyodorkan hal yang terkadang berlawanan dengan isi hatiku. Karena bagiku, apa yang diajarkan orang tua adalah sebuah kebaikan. Dan sudah menjadi kewajibanku untuk menjalankan perintah.
Aku tak ubahnya bagai boneka berjalan yang tiap kali siap dengan sejuta perintah.
Ya…beginilah aku. Kehidupanku memang terdengar jauh membosankan bila dibandingkan dengan kehidupan teman-teman sebayaku.
Dikala mereka tengah asyik mengurai kata cinta, aku justru terpekur dipojok dengan istana kecil yang kuciptakan sendiri.
Saat para sahabatku merasa kesepian tanpa kawan, aku justru malah asyik menciptakan sebuah dunia kecil dihatiku.
Aku terkadang mengisinya dengan kesibukan kecil yang mungkin tak pernah terbesit dibenak kawan-kawanku.
Ada sedikit penyesalan didiriku. Mengapa aku tercipta sebagai seorang gadis yang sedemikian penurutnya hingga tak banyak pengalaman yang kudapat.
Tapi aku tak pernah menyalahkan apa yang sudah lewat.
Semua sudah terlanjur kujalani seorang diri. Dan berharap penuh cemas menanti datangnya seorang terkasih dengan kuda sembraninya menemaniku berkelana kuda menikmati indahnya dunia yang belum pernah terjamah oleh tangan-tangan nakal.


90022008

Sabtu, 17 Januari 2009

Jeritan Hati Sahabat

Kembali aku duduk disini. Menatap kosong layar monitor dengan penuh wajah kosongku. Tangan-tangan inipun mulai perlahan menari di atas tuts-tuts keyboard yang huruf-hurufnya sudah mulai hilang termakan waktu.
Hati seseorang telah terluka. Untuk yang kedua kalinya dia berkisah padaku bahwa dirinya telah mengalami kesedihan dikarenakan oleh seorang pujaan hatinya. Entah siapa aku tak jelas mengikutinya. Aku hanya tahu bahwa orang itu telah membuat sahabatku menjadi penyendiri seperti ini.
Sahabatku berpesan : Jika kelak kau temukan seseorang dihatimu... selamilah hatinya sebelum kau benar-benar jatuh hati padanya.
Pesan yang sangat dalam namun sarat akan makna. Kesan itu kutangkap baru-baru ini. Saat aku berkunjung padanya, sebulan semenjak kejadian itu. Saat aku tahu... bahwa kini sahabatku itu tak lagi seperti kemarin, yang ceria dan tertawa ria disetiap dia berkabar padaku.
Sahabat....
Aku tahu perasaan itu membuat dirimu terluka. Tapi disini masih ada bahu untukmu bersandar


90021071

Sabtu, 03 Januari 2009

Bagaikan...

Bagaikan selembut air namun sedahsyat banjir
jangan terlalu memikirkan semua hal,
pikirkan juga dirimu
Untuk menjadi bahagia,
kita tak perlu mengubah dunia
Dunia ini sudah indah,
kitalah yang harus mengubah diri sendiri
Kalau kau berhenti menuntut kesempurnaan atas segalanya,
aku yakin lebih mudah bagimua untuk merasakan arti bahagia
Biarkan dirimu jatuh sesekali,
menjadi tidak berdaya,
agar orang lain bisa membantumu
Kan masih ada aku
Jika kau sendiri selalu diliputi kesedihan,
bagaimana mungkin kau bisa membuat kami bahagia?

2006

selama....

Selama matahari masih terbit dan esok masih ada,
harapan di bumi tak akan pudar.
Jangan jadikan kami beban bagimu
Kamu bukan Dewa, bukan Malaikat,
kamu punya kelemahan dan keterbatasan.
Kamu harus memenuhi segala dosa dunia.
Berhentilah jika batinmu lelah,
Menangis sekuat yang kau bisa, kemudian tidurlah.
lalu esok pagi, jelanglah kembali hari-harimu.

2006